|
Area Makam Bung Karno |
Setelah dari Candi Penataran kita langsung melucur ke destinasi selanjutnya yaitu Makam Bung Karno. sebelum masuk biasanya kita membeli tiket dulu di loket yang sudah di sediakan di depan pintu masuk makam. Ketika memasuki Komplek Makam Bung Karno ini biasanya akan penuh sesak oleh wisatawan dan peziarah yang ingin melihat dan berkunjung langsung ke lokasi. Waktu gue kesana, lumayan banyak yang antri untuk dapat merapat kepusaran makam beliau. Setelah mendapat antrian mendekat kepusaran, kami melaksanakan rangkaian keagamaan berziarah gitu. Setelah itu kita langsung lanjut keluar dari komplek pemakaman. Oh iya, untuk jalur untuk keluar dari komplek ini melewati pasar tradisional yang menjual pernak pernik oleh oleh khas wisata Makam bung Karno, mulai dari kaos, makanan ringan, gantungan kunci dan lainnya.
|
Halaman Luar Perpustakaan Nasional |
|
Penampakan Gong Perdamaian di Blitar |
|
Halaman Depan Perpustakaan Nasional |
|
Setelah memasuki Gerbang Perpustakaan Nasional |
|
Pantung Bung Karno di Tengah para Pengunjung |
|
Relief yang menggambarkan Bung Karno |
Sekitar 1 Km dari pintu keluar komplek makam bung karno ada 2 tempat unik lagi yaitu Gong Perdamaian dan juga perpustakaan sejarah kemerdekaan gitu. Perpustakaannya sendiri menyediakan bacaan yang menarik serta ada beberapa benda benda peninggalan zaman dulu, seperti piagam piagam lawas, Foto para pahlawan, koleksi uang zaman dulu dan lainnya.
|
Patung Bung Karno di Perpustakaan Proklamator |
|
Gambar Pejuang Kemerdekaan |
|
Bukti Sejarah di Perpustakaan Proklamator |
|
Gambar Pahlawan Perjuangan |
|
Foto Tempo Dulu |
|
Pengunjung yang Ramai mengunjungi Perpustakaan Proklamator |
|
Bendera Negara di Perpustakaan Proklamator |
|
Koleksi Perangko di Perpustakaan Proklamator |
|
Foto Bung Karno |
Selanjutnya setelah itu kami memutuskan untuk menuju kampung coklat sebelum ke pantai. Kampung Coklat lumayan jauh lokasinya, sekitar 22 km melalui jalur darat. Jam operasi kampung coklat biasanya buka dari pukul 09.00 WIB sampai 16.30 WIB. Ketika tiba di area wisata kampung coklat didepannya terdapat toko oleh oleh berbagai macam makanan olahan coklat, mulai coklat, bubuk coklat, keripik coklat, dan berbagai oleh oleh unik yang terbuat dari bahan baku coklat. untuk memasuki komplek kampung coklat kita akan dikenai biaya retribusi wisata (gue lupa berapa biayanya perorang, kalau ga salah Rp.10.000)
|
Gerbang Masuk Kampung Coklat |
|
Mie Coklat dan Coklat Dingin |
Ketika kita masuk kita akan disuguhi berbagai macam kedai makanan dan minuman berbahan baku coklat (lagi), mulai dari yang biasa seperti minuman coklat panas dan dingin sampai yang aneh seperti mie coklat, iya betul mie nya berwarna coklat. Untuk anak-anak juga disediakan wahana bermain anak, mobil mobilan mini dan sebagainya. Kalo pengen melepas penat sejenak terdapat terapi Ikan kecil, jadi kaki kita akan di refleksi oleh ikan kecil di kolam, kulit mati di sekitaran telapak kaki akan dimakan oleh ikan kecil. hmm menarik bukan? (engga sama sekali malih -__-)
Setelah selesai makan dan minum di kampung coklat kami pun melanjutkan perjalanan menuju pantai gue lupa namanya kalo gasalah pangi, sekitar pukul 4 sore kami berangkat ke lokasi. Jaraknya sekitar 40 km dari blitar, dan jangan ditanya kondisi jalannya, naik turun gunung dan bukit cuy hehe. Jadi disarankan kalau bawa mobil harus jago jalan pegunungan yaa. Kurang persiapan dan perencanaan membuat kami sampai di sampai dengan terlambat (larut malam) dan parahnya ternyata pantai tersebut kalau malam sepi, ga ada turis nya dong. Setelah sampai kira-kira jam 8 malam kami langsung gelar tikar (loh?), siap-siap untuk bakar ayam dan makan bersama cuy. Karena kondisi pantai sepi dan jarang ada penjual makanan maka dari itu kami masak dan makan ala kadarnya, asal kenyang alhamdulillah. Setelah kenyang kami pun mencari tempat istirahat karena kalau pulang saat itu juga bisa susah dijalan, kurang beruntungnya kami ga ada penginapan disini, akhirnya kami pun tidur bergantian di mobil dan yang lain menunggu di warung yang buka 24 jam sembari ngopi dan makan mie instan, hehe.
Maaf sebelumnya tidak ada foto yang dibagikan karena pada kondisi ini kami semua kehabisan daya atau baterai handphone kami lemah semua. Singkat cerita pagi setelah sholat subuh kami menyempatkan untuk bermain di pinggir pantai lalu kemudian langsung bertolak kembali ke Kediri, kenapa harus pagi? karena takut jalur pulang akan rame kendaraan bermotor , hehe.
0 Comments