Perbedaan Orang Indonesia dan Rusia

Halo guys, kali ini gue pengen update informasi seputar Rusia. Bagi yang belum kenal gue, nama gue Maruf Kusbianto, sekarang lagi kuliah gratis di Rusia, tepatnya kota Tambov. Gue mahasiswa Fakultas Persiapan di Tambov State Technical University 2018-2019.

Saat pertama kali gue tiba di kota Tambov, gue langsung mengamati apa sih uniknya Rusia? Atau ga ada beda sama sekali?

Rusia merupakan negara 4 musim dan tentunya dengan luas wilayah yang berkali-kali lipat lebih besar dari Indonesia memiliki keunikan dan perbedaan dengan Indonesia.

Selain merupakan negara 4 musim, Rusia juga menjadi tujuan mahasiswa asing untuk melanjutkan studinya, baik melalui jalur mandiri (biaya sendiri, beasiswa abadi orang tua atau sponsor) dan juga melalui jalur beasiswa lain atau seperti gue yang kuliah gratis di Rusia.

Umumnya, perbedaan kebiasaan orang Indonesia dan Rusia dirasakan oleh mahasiswa pendatang baik dari Indonesia maupun dari negara lain atau sebaliknya, orang Rusia yang menetap baik untuk liburan atau kerja di negara lain, seperti negara kawasan Arab, Asia atau negara lainnya.

Sebagai salah satu mahasiswa Indonesia yang masih melestarikan budaya Indonesia, berikut adalah bedanya Indonesia dan Rusia versi gue:

1. Toilet tanpa Air untuk C*bok

Betul sekali, pertama kali gue liat model toilet di Rusia, anjir beda banget. Di Indonesia mayoritas toiletnya pasti ada air untuk keperluan setelah buang air. Kalo  toilet di Rusia bikin gue terkesima, ga ada air buat c*bok men. Rakyat Rusia biasanya menggunakan tisu toilet untuk keperluan setelah buang air.

Rata-rata mahasiswa asing atau pendatang ketika pertama kali datang ke Rusia, pasti pake botol ajaib, yang biasa dibawa kemana-mana. Botol ini digunakan untuk membawa air untuk keperluan setelah buang air, emang kreatif lah.

"tak ada air, botol mineral pun jadi."

2. Apapun Makanannya, Makannya pake Roti

Perbedaan orang Indonesia dan Rusia yang kedua yang bikin abang terheran-heran adalah hampir semua makanan yang ada di Rusia disantap dengan roti. Jadi bisa dibilang kalau makanan pokok masyarakat Rusia adalah Roti.

Pertama kali coba jajan makanan di Tambov, gue liat menunya sih macem-macem. Ada daging semur, kalo di Indonesia mirip rendang daging, ada juga ayam goreng, lalu berbagai macam makanan khas Rusia lainnya. Setelah gue pesen salah satu menu, ditawarin sama mbak penjualnya,

Mbak pramusaji: "Dek ga pake roti?"
Gue:"Engga mbak, saya tanpa roti ya."

Setelah gue liat sekitar, ternyata pengunjung restoran yang menurut gue asli Rusia, semuanya makan apapun pake roti, entah itu sup ayam terus dicocol pake roti, atau ayam goreng terus cemilannya roti, bahkan ada juga temen se-asrama gue pernah nih makan nasi sama roti doang, buset buset.

Tapi tetep, gue kalo makan pake nasi kok, I do love nasi lah pokoknya.

3. Orang Rusia tidak percaya dengan ramah tamah "salaman"

salaman kepada sesama teman merupakan suatu hal yang biasa dan normal jika kita berada di Indonesia. Tapi jika kalian berada di Rusia dan salaman kepada orang Rusia asli, mereka akan merasa aneh dan asing. 

Hal ini karena sebagian besar dari mereka percaya dengan mitos bahwa berjabat tangan merupakan pertanda buruk dan akan terjadi sebuah pertengkaran.

Mungkin ini 3 perbedaan orang Indonesia dan Rusia yang gue amati selama 3 bulan hidup di Rusia. So far ga ada yang mengganggu selama kita ga mengganggu juga sih, cuman perlu waktu aja buat menyesuaikan atau adaptasi sama perbedaan kebiasaan hidup di Rusia.

"Di mana pun kalian, tetap hidup lurus.

kalau ada perbedaan, adaptasi.

Ambil yang baik dan abaikan yang buruk."

Terimakasih udah mau mampir dan baca sejenak tulisan gue, sampai jumpa di postingan berikutnya!

Regards,